Berita
Bermula dari Iseng, Polisi di Banjarmasin Ini Produksi Film Tentang Narkoba
si kriminal berjudul Perangkap Nikmat dan Perangkap Nikmat #2.
Published
3 tahun agoon
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN – Berkarya buat Bripka Fitriandi Haryanto seperti sebuah keharusan. Dan ia lebih nyaman menyampaikan pesan melalui cerita di film.
Buah iseng ngobrol dengan teman komunitas mobil yang ia ikuti, lahirnya dua film bergenre aksi kriminal berjudul Perangkap Nikmat dan Perangkap Nikmat #2.
Selain sebagai pemeran di film ini, Andi, panggilan akrabnya, juga yang memiliki gagasan sekaligus menyusun skenario hingga menjadi sutradara di film yang mengangkat tema tentang narkoba ini.
Kepada banjarmasinpost.co.id, Bripka Andi menjabarkan, bahwa ada dua film yang dia buat bersama teman seprofesi dan satu komunitasnya ini.
“Yang pertama adalah Perangkap Nikmat di tahun 2017 dan lanjutannya, Perangkap Nikmat #2, yang dibuat tahun ini,” jelas pria 35 tahun ini.
- Saat Polisi Mengejar Komplotan Pencuri, Mobil Ini Terguling, LIhat!
- Polisi Tangkap 39 Tersangka Penyelundupan Sabu-Sabu dan LSD Jaringan Internasional
- “ TAK CANGGUNG “ Bripka Santoso, Polisi sederhana yang Nyambi sebagai pedagang sayuran.
- Lebih Dekat bersama KAPOLDA NTB M. IQBAL
Menariknya, film ini sendiri dikatakan Bripka Andi, tidak diproduksi dalam waktu panjang dan tanpa perencanaan jauh-jauh hari.
Setelah berdiskusi dengan teman-teman nongkrong di komunitas mobil di mana ia bergabung, tanpa ‘grasak-grusuk’, syuting film pun dilakukan.
Memakan waktu sekitar 2 hari, dan proses pengeditan sekitar 2 minggu, Perangkap Nikmat pertama pun berhasil mencuri perhatian masyarakat.
4 tahun vakum dan lagi-lagi ‘buah’ dari obrolan di tongkrongan, Perangkap Nikmat #2 pun kembali jadi project mereka.
- Saat Polisi Mengejar Komplotan Pencuri, Mobil Ini Terguling, LIhat!
- “ TAK CANGGUNG “ Bripka Santoso, Polisi sederhana yang Nyambi sebagai pedagang sayuran.
- Polisi Tangkap 39 Tersangka Penyelundupan Sabu-Sabu dan LSD Jaringan Internasional
- Lebih Dekat bersama KAPOLDA NTB M. IQBAL
Mulai syuting di Juni silam, memakan waktu 3 hari, dan editing selama 2 minggu, jadilah film berdurasi lebih panjang, sekitar 40 menit dan cerita yang lebih kompleks lagi.
“Beda film pertama dan kedua adalah, film pertama, alur ceritanya lebih sederhana, sementara yang kedua ini lebih panjang, dari segi alur cerita dan lain-lain,” ujar Bripka Andi.
Untuk inspirasi, Andi ingin mengangkat sisi komunitas mobil dan sebagian orang yang bergelut dengan ‘sisi gelap’ di dalamnya.
Stigma bahwa seseorang yang bergabung dengan komunitas mobil, suka nongkrong, suka ke klub malam, dan bahkan ada yang menggunakan narkoba, itulah yang coba diangkat oleh Bripka Andi.
“Bagaimana sih hal itu bisa jadi bagian dari orang-orang ini, tentunya tidak semua ya,” sambungnya.
Dari film pertama dan kedua, total ada 7 anggota polisi terlibat, ada yang dari Banjarbaru, Polres Batola, Polda Kalsel, Polres Kabupaten Banjar, dan pemain pendukung lainnya.
You may like
Dukung Program Ketahanan Pangan Pemerintah, Kapolres Bireuen Menyerahkan 3000 Bibit Ikan Nila Kemasyarakat
ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia Apresiasi Polri dalam Pemberantasan Judol, Tanpa Tebang Pilih
Polisi Selidiki Video Pria Pura-pura Tertabrak Mobil, Diduga Hendak Memeras
Jaga Kekayaan Desa Adat di Bali, Kapolri Kukuhkan Bankamda dan Sipandu Beradat
Ancaman Mandau Terbang Mulai Bermunculan, Polisi Didesak Tindak Edy Mulyadi Terkait “Kalimantan”
Kapolri Listyo Sigit Mutasi dan Rotasi 200 Perwira Polisi